Janji dan Kehilangan

 "Dunia yang tak pasti mestinya mengikhlasi."
Dunia berjalan dan dunia berputar. Kadang kalinya kita bersama dengan kenyamanan, dan pada titik tertentu pula kita bertemu dengan kesunyian. Kesunyian bukanlah sesuatu yang buruk, pada satu sisi. Tetapi hilangnya kenyamanan itu lah yang menyakitkan, dari apapun. Semestinya kita memang sudah mengerti, bahwa dunia ini bukanlah suatu yang pasti. Tetapi dari kita pun, memiliki rasa harapan, dibenahi janji-janji.

Kehilangan termasuk ke dalam ketidakpastian dunia yang kita tinggali. Kehilangan seseorang misalnya, yang kalian kenali sedari lahir. Menyedihkan, memang. Bahkan berpikiran bahwa waktunya tidaklah tepat dan seharusnya kehilangan ini tidak terjadi sama sekali adalah kewajaran. Ini bukan hanya soal kita, tetapi dari yang lain pula yang ikut menyadari, sosok yang pergi dan hilang. Namun dunia memang seperti ini, tidak mengasihani. Mereka adil kepada siapapun, meskipun terasa seperti tidak adil.

Ada pula bentuk janji, yang merupakan ucapan yakin dan pasti. Janji dikeluarkan oleh seseorang dengan perlakuan yang seharusnya ditepati seumur mati dirinya. Aku selalu takut dengan ucapan janji. Memegangnya adalah hal tersulit yang pernah ada dalam kehidupan. Aku membenci janji.

Janji hanya sekadar ucapan, sekadar perkataan kosong yang memberikan rasa lega sementara. Pada naturalisasinya dari janji, adalah ketidakpastian yang dapat merusak seseorang. Aku membenci janji, semenjak janji-janji itu merusak sepenuhnya dari diriku secara langsung. Tetapi pemahaman ketidakpastian dari dunia ini menyadarkan, bahwa memang kehidupan berputar. Terlebih dari itu, seseorang tidak akan tahu apa yang akan terjadi pada dirinya pada sesaat berikutnya. Peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba, diinginkan atau tidaknya, merupakan bentuk keadilan dari pada dunia.

Kepurukan, hanya sebagian dari dunia. Pengkhianatan, kehilangan, kepergian, dan lainnya. Meskipun begitu segala sesuatu ada artinya, memiliki makna. Berat sekalipun kemalangan yang menimpa berturut-turut, dengan yakin, dengan kesungguhan, badai tidaklah sulit untuk dilewati, dan menciptakan hari baru untuk dijalankan esok. Ikhlas, sungguh keikhlasan.

Komentar