Bleach XX: Goodbye Me


Fanfiction: Aditya Ramdhani | Chapter: 678

“Tidak kusangka kau akan menyelamatkan mereka berdua, Aizen Sosuke.” Yhwach tersenyum.       

“Mereka adalah aset pentingku untuk mengalahkanmu. Kematian mereka berdua berarti akhir dari tiga dunia ini.” jawab Aizen dengan tenang, menatap Yhwach yang berada di depannya.

Antithesis dan Tensa Zangetsu, sungguh merupakan kekuatan yang mengerikan. Aku bahkan sedikit iri dengan perkembangan kekuatan mereka.” lanjut Aizen. “Ichigo Kurosaki... Kau memang hasil penelitian terbaikku.”

“Hahaha...! Sungguh rendah dirimu ini, Aizen Sosuke. Bergantung pada penelitian sendiri setelah dikalahkan olehnya. Seluruh rencana ribuan tahun yang telah kau jalankan juga hilang sia-sia olehnya.” Yhwach mengejek Aizen dengan nada angkuh. “Tapi jangan khawatir, Aizen Sosuke. Kau, Ichigo Kurosaki, dan Ishida Uryu akan jatuh bersamanya dengan tiga dunia ini, menjadi pijakan bagi dunia yang baru.” lanjutnya.

Hado No. 99, Goryu Tenmetsu.” Para naga besar berwarna ungu keluar dari tanah bersamaan dengan guncangan yang besar. Ini adalah kekuatan Hado terkuat, Goryu Tenmetsu. Aizen mengucap Hado terkuat tanpa pujiat-pujiat. Kekuatan Aizen malah semakin membesar saat di muken, ini akibat dari Hogyoku yang menyatu dengan tubuhnya.

Hado... ya? Kau tampak tidak mengerti tentang ucapanku, Aizen Sosuke.” Yhwach mengangkat tangannya dan seketika hado musnah dalam sekejap, berubah menjadi abu. “Aku bisa mengubah masa depan. Aku mengetahui segala serangan milikmu, Aizen. Dan kini serangan itu tidak dapat melukaiku.” lanjut Yhwach.

Ketika Yhwach terfokus pada hado milik Aizen, Aizen berdiam-diam membawa Ichigo dan Ishida ke hadapan Inoue untuk disembuhkan.

“Orihime Inoue, senang bertemu denganmu kembali. Fokuskan segala energimu untuk memulihkan Kurosaki dan Ishida. Jangan pedulikan Yhwach, aku yang akan mengurusnya.” ucap Aizen.

Inoue terkejut melihat kondisi Ichigo dan Ishida yang sangat terluka dan kelelahan. “Ba-bagaimana dengan Yhwach?” tanya Inoue.

“Jangan pedulikan Yhwach. Sudah kubilang biar aku yang mengurusnya. Tujuanmu hanyalah menyembuhkan kembali Ichigo dan Ishida untuk kembali bertarung, hanya mereka satu-satunya harapan untuk melawannya.” jelas Aizen.

“Hahaha! Biar dirimu yang mengurusku? Dengan cara apa kau akan melakukan hal itu, Aizen Sosuke.” Suara Yhwach tetiba terdengar dengan jelas. Padahal Aizen telah lari jauh dari hadapan Yhwach.

    *SRETT*

“!?” Seketika Aizen tertusuk oleh pedang Yhwach dari belakang.”

“Jangan membuatku tertawa, Aizen Sosuke!” Yhwach muncul dari belakang Aizen melintasi ruang dengan instan. Aizen spontan menjauh untuk tidak melibatkan Inoue dalam pertarungannya.

Hado No. 90, Kurohitsugi.” Kotak hitam besar terbentuk mengelilingi Yhwach dan menjebak dirinya di dalam. Aizen tau Inoue sudah tidak dalam jangkauan Kurohitsugi-nya.

Kurohitsugi secara tiba-tiba terpecah. Dalam sekejap pula segala sisa dari kurohitsugi diserap oleh Yhwach dan menjadi kekuatannya. “Semua usahamu ini sia-sia, Aizen Sosuke.”

“Sungguh sangat melelahkan melawanmu, Yhwach.” ucap Aizen.

“Kekuatanku adalah yang mutlak. Marilah, Aizen Sosuke. Masih ada waktu bagi kita untuk menyatukan dunia tanpa adanya rasa takut.” jelas Yhwach.

“Dunia tanpa rasa takutmu itu tidak memiliki arti apapun. Maaf tapi kurasa aku lebih suka untuk tinggal bersama para shinigami saat ini.” jawab Aizen.

Yhwach tersenyum. “Baiklah. Kurasa ini adalah akhir dari perjanjian kita dan keangkuhanmu.”

“Almighty mungkin benar dapat dinetralisasi oleh Tensa Zangetsu yang baru dan Antithesis milik Ishida. Namun ketika mereka berdua telah usai aku tangani, aku bisa dengan mudah menghabisi peperangan rendahan ini.” ucap Yhwach. “Sangat disayangkan, Aizen Sosuke. Dirimu telat untuk datang dan membantu Ichigo dalam pertarungan. Tapi hal ini lah yang telah kulihat di masa depan, semua kematian kalian!”

Yhwach mengangkat tangannya ke arah Aizen. “Selamat tinggal dunia lama.”

    *SRETT*

Aizen terbelah dua oleh reiatsu yang dihempaskan Yhwach dan terjatuh di tanah berdarah tanpa henti. Dia tidak lagi beregenerasi. Inilah kekuatan Almighty yang sesungguhnya, mematikan semua kekuatan lawan.

Yhwach kemudian membendung dan memusatkan kekuatannya. Reiatsu-reiatsu­nya berkumpul dari bawah tanah dan dari udara. Mengitari Yhwach dan menutupi Soul Society. Dunia menjadi gelap dan kelam ditutupi kekuatan maha besar Yhwach, tidak lagi ada harapan bagi dunia setelah terbelahnya Aizen.

Inoue hanya bisa tersungkur dan jatuh berlutut melihat gelapnya dunia. Dia tidak bisa melakukan apa-apa. “Kurosaki... Kurosaki!!!”

    *CTASS* Kaca pecah bermunculan di sekitar Yhwach.

Mangetsuga Tensho!” Tebasan reiatsu terluncur ke arah Yhwach dengan sangat cepat tanpa ada waktu bagi Yhwach untuk menghindar.

    *JEBRET* Yhwach terkena tebasan dan terbelah dua.

“A-apa yang terja-ddi!?” Yhwach terkaget dan terkejut. Dia sudah yakin bahwa Ichigo dan Ishida tidak dapat bertarung lagi. Meskipun disembuhkan Inoue, kekuatan mereka tidak akan pulih cepat.

“ISHIDA!” teriak Ichigo.

“Aku tau.” Ishida menggunakan hirenkyaku berpindah ke depan Yhwach, telah bersiap untuk menyerang.  Licht Regen Platzen!” Jutaan panah dengan intensitas reiatsu besar ditembakkan ke arah Yhwach, melubangi banyak tubuh Yhwach yang telah terbelah oleh serangan Ichigo sebelumnya.

Kyoka Suigetsu. Kau tidak lupa akan kekuatanku kan, Yhwach.” Aizen muncul di hadapan Yhwach tanpa luka. “Yang barusan kau belah hanyalah replika diriku yang kubuat melalui Kyoka Suigetsu, begitu juga dengan waktu penyembuhan Kurosaki dan Ishida, aku melepaskan Kyoka Suigetsu sesaat aku datang disini.”

“A-aizen... Beraninya kalian...!?”

Reiatsu Yhwach terpecah dan lenyap seketika bersamanya gelap yang membendungi tiga dunia. Inoue yang sedang jatuh berlutut mendapati kembali cahaya dan di depan pandangannya adalah, Ichigo Kurosaki. Ichigo yang selalu datang di saat yang dia butuhkan berdiri di hadapannya bersama cahaya baru bagi tiga dunia.

“Ku-kurosa—”

“Inoue. Terima kasih telah menyembuhkanku. Ishida juga tertolong olehmu.” ucap Ichigo. “Peperangan ini, aku yang akan menghentikannya.”

Inoue tersenyum dan bahagia melihat Ichigo yang tidak lagi terluka dan semangat. Semakin gelap terlihatnya jalan, dia yakin pasti ada cahaya di suatu titiknya.

Seperti dugaan Ichigo, Ishida, dan Aizen, Yhwach kembali bangkit setelah terserang telak tadi. Almighty miliknya tak terhenti dan akan terus membangkitkan Yhwach yang sudah mati.

“Semua usaha kalian sia-sia! AKU TIDAK BISA DIHENTIKAN! ICHIGO KUROSAKI, ISHIDA URYU!” ucap Yhwach yang tubuhnya kembali menyatu dan berkepul reiatsu.

“Ishida bersiaplah!”

“Ya!”

    *WUSH* Reiatsu berjumlah besar juga berkumpul pada Ichigo dan Ishida. Mereka berdua berencana untuk melancarkan serangan lain untuk Yhwach.

“Jika ini tidak berhasil, mungkin takdir kita memang sampai sini.” ucap Ichigo.

“Jangan berbicara hal yang konyol seperti itu. Kita akan selalu bisa, Kurosaki. Kita habisi dia dalam serangan terakhir ini.” jawab Ishida.

“MATILAH!!!” ucap Yhwach dengang jutaan reiatsu muncul dari tanah, mengguncangnya dengan hebat dan meretakkan sekitarnya.”

“Aizen...!” sebut Ichigo

    *CTASS*

Sekeliling Yhwach kembali berubah menjadi kaca yang pecah. Ichigo dan Ishida yang seharusnya mati terkena serangan Yhwach tiba-tiba menghilang dari jangkauan serangannya.

“AIZEN SOSUKE!!!” geram Yhwach.

    *SRETT* Aizen tertusuk oleh reiatsu Yhwach yang tiba-tiba muncul dari dalam tanah, melubangi tubuhnya.

“Sisanya... tak kusangka aku akan mengatakan ini, Kurosaki Ichigo.” Aizen jatuh tergeletak dengan luka berlubang di dadanya.

Horn of Salvation!” Tanduk Ichigo kembali muncul menandakan dia sudah bisa mengendalikan kekuatan quincynya dengan baik. Dengan tanduk horn of salvation pula kekuatan Ichigo mencapai pada tingkatan akhirnya bersama dengan tensa zangetsu.

Ichigo kemudian melesat ke arah Yhwach dengan pedang besarnya yang menyimpan tenaga getsugatensho untuk serangan selanjutnya. “Getsuga Tensho!” Pedang Ichigo bertabrakan dengan reiatsu Yhwach yang menggumpal berat. Namun dengan dorongan tambahan Ichigo menebas penuh pertahanan Yhwach, menyisakan Yhwach yang mencoba menahan Ichigo hanya dengan tangannya.

Dengan tiba-tiba, Yhwach menerima luka berlubang di dada. Membuat dirinya terkejut dan melepaskan pertahanannya.

(Ini... Antithesis...)

“WOAAAAAARHGG!”

Ichigo berhasil menebas Yhwach yang sedang lengah karena antithesis. Dengan memutar tangannya Ichigo kembali mencoba membelah Yhwach dengan serangan getsuga yang lain.

Getsuga...!”

Sebelum Ichigo berhasil membelah Yhwach, dia terlebih dahulu mengikat tangan Ichigo dengan reiatsu miliknya dan memutuskan pergelangannya.

“Kurosaki!” Ishida berusaha menggunakan antithesis namun pandangannya terhalangi oleh reiatsu milik Yhwach. “Sial! Licht Regen!” Jutaan panah kecil muncul dan mencoba untuk menembus reiatsu Yhwach, namun disayangkan reiatsu milik Yhwach semakin lama semakin pekat dan tebal. Bahkan dengan platzen, reiatsu Yhwach yang memekat ini tidak akan bisa ditembus.

(Kenapa semakin lama reiatsu miliknya semakin memekat! Licht Regen tidak akan menembus reiatsu yang seperti ini lagi!) pikirnya.

Masih ada keberadaan tangan kiri, Ichigo berusaha untuk mengambil pedangnya yang menancap dan mencoba kembali membelah Yhwach. “Getsuga—

Tangan kiri Ichigo juga berhasil dipotong oleh Yhwach. Jaraknya yang terlalu berhadapan dengan Yhwach membuat Ichigo mudah untuk diserang. Pergerakan reiatsu milik Yhwach juga semakin lama semakin cepat dari biasanya.

Ichigo berhasil dicekik oleh Yhwach melalui reiatsunya. Tanpa adanya tangan lagi, Ichigo tidak bisa melepas semua gumpalan-gumpalan reiatsu Yhwach yang menyelimuti dirinya.

“Segala sesuatu yang menjadi milikku, akan kembali kepadaku.” ucap Yhwach yang berusaha untuk menyerap seluruh kekuatan Ichigo.

“AAAARGGH!” Kekuatan Ichigo diserap. Perlahan bentuk horn of salvationnya memudar menjadi bentuk ke semula. “Ti-tidak akan kubiarkan...!” Seketika Blut Vene Anhaben teraktivasi dan melawan balik serapan kekuatan Yhwach. Urat-urat yang menyerap Ichigo dipatahkan oleh Blut Vene, Ichigo juga berhasil menyerap balik sebagian kekuatan Yhwach.

Blut Vene Anhaben...! Tidak mungkin dalam waktu sesingkat ini!” ucap Yhwach terkejut.

Ichigo yang berhasil mundur mendapatkan kembali bentuk horn of salvation­ miliknya. Dalam wujud ini selain tambahan kekuatan yang besar, Ichigo juga mendapatkan regenerasi tingkat tinggi. Dengan begitu kedua tangannya kembali tumbuh bersamaan dengan pedangnya yang telah ia bawa kembali.

Terlihat Ishida yang sedang dikerubungi oleh reiatsu Yhwach, Ichigo langsung lari ke arahnya untuk membantunya. “ISHIDA...!” teriaknya.

“J-jangan hiraukan aku, Kurosaki! Pikirkan cara lain untuk mengalahkannya...!” ucap Ishida yang tidak lagi menahan dekapan reiatsu yang tebal milik Yhwach.

Koten Zanshun! Aku menolaknya...!” Gumpalan reiatsu berhasil dihempaskan. Inoue lah yang telah menyelamatkan Ishida. “Ayame, Shun’o. Saten Kisshun! Aku menolaknya...” Inoue menggunakan kekuatannya untuk menyembuhkan luka Ishida yang barusan terkena serangan reiatsu Yhwach.

“T-terima kasih... Inoue.” ucap Ishida.

“Tidak apa. Hanya ini yang bisa aku lakukan untuk kalian. Aizen juga... sudah aku sembuhkan.” jawab Inoue.

“Syukur lah. Untuk saat ini, kita bersama hanya punya satu musuh bersama.” lanjut Ishida. “Aku tidak apa, Ichigo!” teriak Ishida memanggil Ichigo.

Ichigo yang telah melihat Inoue menyembuhkan Ishida kemudian berbalik dan lanjut mencari celah Yhwach.

“Kurasa sudah cukup waktu bermain-mainnya. Aku sudah cukup puas meliat perkembangan kekuatan kalian. Namun, semua ini tidak akan terasa sama lagi.” ucap Yhwach.

Getsuga Tensho!”

    *ZUSSH* Percobaan Ichigo menebas Yhwach lagi-lagi tertahan oleh reiatsu milik Yhwach.

(Reiatsu ini, berbeda dengan yang sebelumnya...) pikirnya.

“Terasa bukan oleh dirimu, Kurosaki Ichigo. Aku... bertambah kuat.” ucap Yhwach.

    *JEBRETT* Ichigo terhempas jauh akibat adu reiatsu getsugatensho dengan Yhwach barusan.

“Serangan kalian, tidak lagi ada yang bisa mengenaiku.” ucap Yhwach.

“KUROSAKI!” teriak Ishida melihat Ichigo terpental jauh.

Yhwach kemudian mengangkat tangannya dan mengeluarkan reiatsu dari jari-jarinya. “Sankt Zwinger, adalah nama teknik quincy yang digunakan untuk bertahan dan menyerang. Jarang bagi quincy untuk memperoleh pengetahuan mengenai sankt zwinger, hanya Royd dan diriku seorang. Tetapi dengan kekuatan baru ini, akan kuciptakan sesuatu yang pantas bagi dunia runtuh.” jelas Yhwach.

“Ini adalah akhir bagi kalian, para makhluk yang akan berdiri di bawah kakiku, sang Tuhan.” Reiatsu yang dijatuhkan Yhwach membentuk lingkaran besar yang menjangkau hingga satu Soul Society bahkan hingga Soul Palace dimana banyak kapten yang masih berada disana. “Sankt Ziel.”

    *WUSHH* Terbentuk sebuah altar menyerupai Sankt Zwinger namun berwarna hitam sesuai dengan reiatsu milik Yhwach. Serangan ini dinamakan Sankt Ziel. Sankt Ziel adalah versi akhir dari Zwinger yang menambahkan daya serang dan daya lingkup serangan. Siapapun yang berada di jangkauan Sankt Ziel akan terkena serangan tusukan fatal yang tidak dapat dihindari. Tusukan ini terasa bagaikan jutaan mata pedang yang langsung mengenai bagian fatal musuh.

    *SRETT* Inoue dan Ishida terkena tusukan Ziel di bagian dada dan kepala, begitu juga dengan Aizen.

“I-INOUE! ISHIDA!” teriak Ichigo yang melihat mereka tertusuk Ziel.

“Mereka tidak lagi mendengarmu, Kurosaki Ichigo. Mereka telah mati, begitu juga dengan seluruh orang yang berada di Soul Society.” ucap Yhwach.

“YHWACH...! YHWAAAAAAACH!!!” Amarah Ichigo memuncak. Melihat temannya yang mati di depan kedua matanya, dia tidak tahan. Beribu cara dia tekan rasa kepastian akan temannya yang mati, namun kenyataan selalu menghampiri.

“Kau kalah... Kurosaki Ichigo.”

    *SRETT* Ziel menusuk dada dan kepala Ichigo.

Hujan turun di Soul Society.

Ichigo semakin melahan, amarah yang meluap-luap miliknya hilang dalam sekejap. Dia tidak bisa berbicara, juga tidak bisa melihat jelas detik ke detiknya. Nafasnya berhenti, detak jantungnya melemah. Apakah ini akhir yang jelas baginya dan seluruh umat manusia? Tidak ada satupun orang yang terlihat hidup setelah Sankt Ziel dilepaskan Yhwach.

Para kapten, wakil kapten, para bangku shinigami. Sado, Byakuya, Ishida, Inoue, Rukia, Renji, bahkan Urahara, tidak terasa lagi hidup dan bernafas. Apakah ini benar-benar akhirnya? Ichigo kemudian terjatuh dengan mata terbuka, mengalami kematian.

(Aku... tidak ingin mati...) ucap Ichigo dalam hati. (Berikan aku... kesempatan untuk... menyelamatkan mereka...)

Waktu tiba-tiba berhenti. Segerombolan reiatsu Yhwach yang selalu bergerak sekarang membeku diam.

“Mereka telah mati, Kurosaki Ichigo.” terdengar suara familiar dari kejauhan. Muncul sosok lain dari diri Yhwach, menampilkan seorang Yhwach yang masih muda pada seribu tahun yang lalu.

(Yh—yhwach...)

“Bicaralah, Ichigo. Kau bisa berbicara.”

“K-kau... apa kau Yhwach...?” ucap Ichigo berusaha untuk berbicara dengan jelas.

“Kau seharusnya sudah mengenali diriku sedari dulu, Ichigo.”

Ichigo kemudian menyadari sosok itu. Dia adalah Zangetsu, manifestasi shikai Ichigo. Seketika semua bayangan masa lalu terlintas di pikiran Ichigo, semua masa lalu perjuangan dalam mempertahankan apa yang Ichigo perjuangkan.

“Z-zangetsu...? Tetapi bukankah kau—”

“Bangun, Ichigo. Kau ingin menyelematkan temanmu, bukan?”

Ichigo terkejut mendengar perkataan Zangetsu. Matanya kembali penuh dengan harapan demi menyelamatkan teman-temannya dan juga dunianya.

“Tetapi kali ini, kau benar-benar akan kehilangan semua milikmu. Tidak lagi ada akar, dan jiwa mu akan terkunci dari segala potensi kekuatan yang ada di dunia ini.” jelas Zangetsu. “Dan lagi-lagi, kau akan merasakan ketidakmampuan dirimu, sama seperti saat pertama kali dirimu kehilangan kekuata—"

“Zangetsu.” Ichigo menyelak perkataan Zangetsu. “Kau seharusnya sudah tau jawabanku.” Ichigo berdiri.

“Kau benar.” jawab Zangetsu. “Kalau begitu akan kujelaskan, kekuatan terkuat yang sebenarnya dari quincy!”

Terbentuk retakan besar di sekitar. Waktu yang berhenti kemudian terpecah berkeping-keping dan kembali berjalan seperti biasa. Para reiatsu Yhwach kembali berjalan, begitu juga dengan dirinya.

“Ini adalah akhir bagi kalian, para makhluk yang akan berdiri di bawah kakiku, sang Tuhan.” ucap Yhwach sembari reiatsunya yang menggumpal menutup seluruh Soul Society dan Soul Palace perlahan.

     *SREETT* Perut Yhwach terlubangi oleh panah tajam berkecepatan tinggi. “Gg—aahh! Pa—panah apa ini...?”

Muncul dihadapan Yhwach dari asap-asap yang menyebar, Ichigo yang berbeda dari yang pernah ia liat sebelumnya. Berambut panjang dengan sayap reishi di pundak kanannya. Ichigo juga memegang sebuah panah besar yang mirip seperti panah quincy.

“W—wujud itu...?” Ishida yang tengah berbaring melihat Ichigo yang masih berdiri dengan wujud barunya. Terkejut, juga Ishida merasakan kekuatan spiritual yang familiar. “Mungkinkah ini... Letzt Stil...?

Zangetsu sebelumnya membincangkan kekuatan Letzt Stil dengan Ichigo. Kekuatan ini memberikan penggunanya kemampuan penuh dalam pengendalian reishi dengan kompensasi akar kekuatannya yang akan hilang, tanpa ada cara lain untuk memulihkannya.

Ichigo bingung. Dia pernah ingat Ishida menggunakan Letzt Stil saat di Soul Society, namun sampai saat ini kekuatannya masih ada. “Lalu dengan Ishida... Mengapa dia tidak kehilangan kekuatan akarnya?” tanyanya.

“Ishida menggunakan Sanrei Glove sebagai perantara. Sanrei Glove digunakan sebagai akar yang akan hilang, menggantikan akar kekuatan quincy Ishida.” Zangetsu terus melanjutkan penjelasannya bahwa kekuatan Letzt Stil dari Sanrei Glove hanya sekitaran sepuluh persen dari kekuatan Letzt Stil yang sebenarnya. Kekuatan Letzt Stil yang asli akan menumbalkan akar kekuatan quincy pengguna. Tindakan tersebut dilarang untuk dilakukan karena hampir punahnya bangsa quincy pada saat itu. Dengan begitu, para quincy berevolusi dengan Vollstandig, memberikan kekuatan lebih tanpa konsekuensi, walaupun Vollstandig masih setengah dari kekuatan Letzt Stil yang asli.

“Namun Ichigo, ingatlah bahwa kekuatan Letzt Stil tidak terletak pada daya serangnya yang tinggi, tetapi pada konsentrasi penyerapan reishi-nya. Gunakan reiatsu Yhwach untuk membentuk panah, serang dia.” ucap Zangetsu. Dia terlihat sangat sedih, menyadari bahwa selamanya akan berpisah dengan Ichigo. “Dengan begitu Ichigo, tugasku sudah berakhir. Terima kasih atas segalanya, Kurosaki Ichigo. Jika dengan cara ini aku bisa memberhentikan hujan di duniamu, aku akan selalu senantiasa membantumu.”

    *WUUSHH* Ichigo kembali menyerap reiatsu Yhwach untuk membentuk panahnya. Terlihat saat membidik, sayap reishi Ichigo membesar. Sayap reishi ini membantu menahan tekanan reiatsu besar milik Yhwach.

“Terima kasih... Zangetsu.”

    *SREETT* Panah Ichigo kembali menusuk bagian tubuh Yhwach.

“G—ggahh! Aku tidak bisa menggunakan Almighty untuk menghentikan panah ini...!” Perisai reiatsu yang disediakan Yhwach terpenetrasi dengan mudah, panah Ichigo juga menembus blut vene Yhwach. “Semua yang kusentuh... ADALAH MILIKKU!” Yhwach menyentuh panah dan berusaha untuk menyerap reiatsu-nya.

Reiatsu itu bukan lagi milikmu, Yhwach.”

“CTASSS* Panah Ichigo terpecah. Yhwach yang sudah percaya diri kemudian tersenyum, tanpa mengetahui reiatsu panah tadi masih berkeliaran dan membendung Yhwach. *DUAARR* Reiatsu yang membendungi Yhwach meledak. Ledakan ini juga memicu reiatsu milik Yhwach ikut meledak dan melukai Yhwach sendiri.

“Ini... bukan apa-apa...! Kurosaki Ichigo!!!” Bulatan besar melindungi Yhwach dari ledakan yang tiada henti tadi. Dari bentuk dan kegunaannya yang mengembalikan reiatsu pengguna, bulatan ini adalah Blut Vene Anhaben. “Meskipun Almighty bisa kau hentikan, tapi tidak dengan kekuatanku sebagai quincy!” Yhwach membentuk pedang reishi dan maju ke arah Ichigo yang tertutup asap.

Yhwach menembusnya, memperlihatkan Ichigo yang sedang membidik panah terbesarnya.      

“Getsuga...!” Ichigo menarik busurnya dengan kuat.

“Tidak akan kubiarkan!” Yhwach mengayunkan pedangnya.

    *BWUUSH* Anak panah dilayangkan Ichigo. Saking kuatnya anak panah yang ditembakkan, busur panah milik Ichigo pecah berkeping-keping, tak bisa digunakan kembali. Ichigo juga terlempar jauh akibat tekanan anak panah yang sangat kuat barusan.

*CTASSS* Anak panah Ichigo dengan pedang reishi Yhwach beradu keras. “Sungguh ironis, Kurosaki Ichigo!!! Menggunakan kekuatanku untuk membunuhku!” Yhwach mengerahkan seluruh tenaganya untuk menahan anak panah terakhir Ichigo.

Ichigo melesat ke arah Yhwach, memegang anak panah dan menggunakannya sebagai pedang melawan Yhwach. “UUWWOOOOOGHH!!!” teriaknya.

Terasa reiatsu Ichigo yang sedang beradu dengan Yhwach, menembakkan gelombang besar ke seluruh Soul Society. Reiatsu quincy besar Ichigo yang berwarna biru beradu dengan reiatsu Yhwach yang berwarna hitam pekat. Ishida berlindung pada Santen Kesshun milik Inoue dan Aizen bertahan menggunakan Danku.

Reiatsu gila macam apa ini!?” ucap Ishida.

“Kurosaki Ichigo... perkembanganmu sungguh memukau. Aku hanya bisa membayangkan kekuatanmu yang akan terus meningkat, walaupun nantinya hanya sebatas shinigami dan hollow.” ucap Aizen.

Sayap reishi Ichigo semakin lama memudar. Fokus Ichigo antara menyerang dan manipulasi reishi terpecah, konsentrasinya hilang karena tekanan besar dari reiatsu Yhwach. “HAHAHA!!! Pada akhirnya kau hanyalah makhluk yang takut akan keberadaan Tuhan, Kuoraski Ichigo.” ejek Yhwach.

    *CTASS* Sayap reishi Ichigo hancur, menandakan bentuk Letzt Stil-nya yang tidak dapat bertahan lagi. “Kau kalah, Kurosaki Ichigo.” Reiatsu Yhwach membendung Ichigo dan dirinya. Yhwach berencana untuk membunuh Ichigo dengan reiatsu-nya yang pekat.

“Belum!!!” Reiatsu Yhwach diserap Ichigo. Yhwach terkejut melihat reiatsu-nya diserap Ichigo. Dia tidak menyangka bahwa Ichigo masih memiliki kekuatan untuk menyerap reishi sekitarnya.

“I—itu!? Bentuk asli Letzt Stil!?” Ishida terkejut melihat Ichigo yang kembali berubah bentuk. Ternyata reishi besar Yhwach yang menjadi pemicu perubahan Letzt Stil ke bentuk yang paling maksimal. Ichigo dengan jubah panjangnya, persis seperti bankai miliknya yang dulu, Tensa Zangetsu. Namun kali ini, jubah itu berwarna putih.

Anak panah Ichigo berubah menjadi pedang panjang. Lagi-lagi persis seperti tensa zangetsu yang dulu namun berwarna putih.

Yhwach masih belum mengalah, raut wajahnya semakin kesal. “Sampai kapan kau akan terus berubah, Ichigo! Perubahanmu tidak akan merubah apapun!!!” ucapnya.

“Kau... Tidak memiliki hak untuk menentukan itu!!!” jawab Ichigo sambil mendorong jauh Yhwach dari hadapannya. “Inoue!!!” ucapnya meminta bantuan untuk menyingkirkan reiatsu Yhwach yang akan datang nantinya.

“Baik...!” Inoue kemudian berlari mengikuti Ichigo yang sedang di atas langit mengejar Yhwach. Dia kemudian melayangkan Shiten Koshun, jurus yang telah ia kembangkan menjadi dapat dilemparkan untuk membantu temannya di medan perang.

Shiten Koshun Inoue memantulkan banyak sekali reiatsu Yhwach yang datang menghampiri Ichigo, membantu Ichigo dalam menerobos masuk ke dalam pertahanan Yhwach. “Tsubaki, Baigon, Chou Koten Zanshun!!!” Tsubaki dan Baigon dari Shun Shun Rikka Inoue terbang ke langit bersama Ichigo, membentuk sebuah bulatan yang kemudian menembakkan laser berjalan besar, mirip seperti Cero. “Teirma kasih banyak, Inoue!” ucap Ichigo yang tertolong banyak oleh Inoue.

Pertahanan Yhwach hancur lebur, namun Yhwach telah menduga ini. Tangannya menghadap ke depan dan siap untuk mengeluarkan jurus lain. “Sankt Zi—

Rikujokoro.

*SETTT* Yhwach tertusuk enam bilah cahaya. Aizen menghentikan Sankt Ziel milik Yhwach dan berupaya membantu Ichigo menerobos masuk. “Aizen... Tidak ada henti-hentinya dirimu...!!!” Rikujokoro dihancurkan Yhwach. Dengan Almighty yang kembali aktif, mudah baginya untuk memecahkan serangan Aizen.

“Aizen... Dirimu sudah kalah.” *SRETT* Yhwach berpindah dan menusuk Aizen dari belakang dengan pedang reishi miliknya.

“Kau tidak berpindah, Yhwach. Kita tepat di depan Ichigo dan aku memegangmu.” Aizen kemudian menunjuk Yhwach dan memunculkan Rikujokoro, membuat Yhwach tidak dapat bergerak. “Teknik bunuh diri, Aizen? Aku tidak menyangka seputus-asa ini kau untuk melawanku.” ucap Yhwach. “Bunuh diri? Aku tepat di belakangmu—” jawab Aizen.

*WUSSH* Yhwach terkena ilusi kyoka suigetsu yang membuat dirinya salah persepsi akan posisi dirinya dengan Aizen. “—dan kau tepat di depan Ichigo.” ucap Aizen.

“Getsuga Tensho!!!” *JEBRETT* Tebasan getsugatensho berwarna putih Ichigo mengenai Yhwach, membelah dirinya menjadi dua. “Kerja bagus, Kurosaki Ichigo.” ucap Aizen. Ichigo hanya tersenyum kelelahan. Wajahnya sudah luka dimana-mana, begitu juga dengan tubuhnya.

Jubah letzt stil milik Ichigo lenyap. Ichigo kembali ke bentuk semulanya, shihakusho berwarna hitam dengan pedang besar. Energinya habis, dia tidak lagi kuat untuk bertarung sama sekali. Aizen mengangkatnya dan menurunkannya dari langit. Reiatsu Yhwach telah hilang, begitu juga dengan tubuhnya. Hanya sisa-sisa bagian tubuhnya yang kecil. Aizen dengan aman kemudian turun bersama Ichigo, meminta Inoue untuk menyembuhkannya.

“Ichigo—!” “Kurosaki!!!” Ishida dan Inoue berlari menghampiri dirinya yang terlelap. Tidak lama untuk Inoue menyembuhkan Ichigo dengan Shun Shun Rikka. Begitu juga dengan Aizen dan Ishida yang sudah bisa beristirahat dengan tenang.

“Apa... Yhwach sudah mati dengan begini?” tanya Ishida. “Mungkin saja, atau mungkin tidak. Aku merasakan ada yang janggal dari kematiannya barusan.” jawab Aizen dengan ragu. “Apa maksudmu dengan kejanggalan itu? Apa ada sesuatu yang salah?” tanya Ishida lagi. Aizen tidak ingin menjawab. Ia kemudian melihat ke langit tempat dirinya dan Ichigo bertarung dengan Yhwach. “Reiatsu quincy milik Ichigo tidak hilang. Selain itu...” ucap Aizen.

    *DUMMM* Getaran besar lagi-lagi muncul di tempat mereka berempat sedang beristirahat. “Sokatsui” *WUSHH* Inoue yang sedang menyembuhkan Ichigo terpental jauh karena hado yang ditembakkan kepadanya. Ishida yang melihat kejadian itu kemudian marah dan mengekik kerah Aizen. “APA YANG KAU LAKUKAN!?” ucapnya. “Kita harus menjauh dari Kurosaki, sekarang.”

    *DUAARRR* Muncul reiatsu Yhwach keluar dari tubuh Ichigo. Ichigo yang sedan terlelap terbangun begitu saja, dia merasakan rasa sakit yang luar biasa dari keluarnya reiatsu Yhwach yang muncul dari tubuhnya. “UAAAAAGGHHHH!!!” Ichigo berteriak kencang.

“A—augh...” Inoue tersadarkan diri hanya untuk melihat Ichigo yang sedang kesakitan hingga berteriak kencang. “KUROSAKI...!!!” Dia berlari, mengeluarkan Shun Shun Rikka miliknya untuk menolong Ichigo yang tengah kesakitan. “Inoue, mundur!!!” teriak Ishida. “Bakudo No. 81, Danku.” *BWUSHH* Muncul barier Danku menghalangi Inoue dari berjalan lebih maju ke arah Ichigo.

“HAHAHAHHA...! KALIAN MAKHLUK RENDAHAN. TIDAK AKAN PERNAH BISA UNTUK MENGHABISIKU...!!!” terdengar suara Yhwach datang dari reiatsu dalam tubuh Ichigo. Ichigo hanya bisa teriak akan rasa sakit yang terdapat dikarenakan reiatsu besar yang keluar dari tubuhnya.

Kisuke Urahara menyadari reiatsu Ichigo yang semakin lama memudar dan bercampur dengan reiatsu Yhwach. Begitu juga dengan Sado dan Shinji. Mereka kemudian bergegas pergi ke portal Soul Society untuk menyelamatkannya. “Kisuke, mau kemana kau?” tanya Grimmjow. “Benar, Pak Urahara. Dengan luka seperti itu sebaiknya Pak Urahara berbaring terlebih dahulu.” ucap Nelliel. “Tidakkah kalian merasakan? Ichigo sedang dalam ambang kematian.” jawab Urahara. Mereka berdua seketika terkejut. Baru menyadari ada yang aneh pada reiatsu Ichigo.

“Di—dimana dia sekarang!? Si bodoh tidak bisa mengurus tugasnya sendiri.” ucap Grimmjow. “Dia sedang berada di Soul Society.” Grimmjow dan Nelliel makin terkejut. Sebuah kemustahilan reiatsu yang berada di Soul Society akan terasa sampai Soul Palace. Yhwach sendiri ketika bertarung dengan Ichigo hanya terasa sedikit sekali reiatsu-nya. Namun kali ini, reiatsu Ichigo terasa sampai Soul Palace, tergabung dengan reiatsu Yhwach.

“AKU AKAN MENGAMBIL TUBUH INI... ICHIGO. SEMUA YANG BERASAL AKAN KEMBALI KE YANG BERASAL.” suara Yhwach semakin terdengar jelas, Ichigo pun semakin kesakitan.

Tubuh Yhwach samar-samar terbentuk dari gumpalan reiatsu yang keluar dari tubuh Ichigo. Kebangkitan barunya akan terjadi lagi, dengan kekuatan yang lebih besar dan reiatsu yang lebih besar. “Terima kasih banyak anakku, Kurosaki Ichigo.” ucapnya.

    *SROTTT* Anak panah menusuk dada Yhwach. Anak panah ini tidak terlihat seperti anak panah biasa yang terbuat dari reishi, namun lebih seperti sebuah logam.

“Maaf telah membuatmu menunggu, Ichigo.” Seseorang muncul ke hadapan Yhwach, seorang Shinigami berjenggot tipis. Dia adalah Isshin Kurosaki, ayah dari Ichigo. “Kau bukan ayahnya, Yhwach. Dan aku tidak akan membiarkan dirimu kembali merenggut sesuatu yang berharga bagiku.”

Anak panah berbahan logam kemudian bereraksi. Memunculkan wujud fisik Yhwach dan menetralisir segala kekuatan yang dimilikinya sebagai quincy maupun reio. “AAUGGH!!!” terka Yhwach. Isshin kemudian menusukkan pedangnya ke tubuh Yhwach, bersiap untuk menghabisinya. “A—apa ini...!?” tanya Yhwach. “Maaf. Aku tidak memiliki waktu untuk menjelaskannya kepadamu.”

“Bankai. Gisei: Engetsu.” *WUSHH* Api menyebar dari pedang Isshin yang menusuk Yhwach hingga ujung rambut Isshin dan seluruh tubuhnya. “Getsugatensho.” *JEBRETT* Getsugatensho berapi membelah wujud fisik Yhwach yang kemudian apinya membakar sisa-sisa tubuhnya. “Isshin... Kurosaki...” Mata reio milik Yhwach memudar, memandangi Isshin yang terus menatap dirinya, tidak akan pernah lepas sampai Yhwach benar-benar akan mati. “Tenang saja, Gisei akan menyegel tubuhmu. Reiatsu milikmu akan mengikat dirimu jauh dari dunia ini. Sebagai bentuk pengorbanan masing-masing.” ucap Isshin.

Reiatsu Yhwach mengumpul dan membendung tubuh Yhwach, membentuk sebuah bola berwarna hitam dan menyegelnya. Isshin kemudian melepas bankai­ miliknya, terlihat tubuhnya yang terluka di berbagai bagian tubuh. Pengorbanan yang harus diberikan Isshin adalah fisik dari tubuhnya, sementara musuh mesti mengorbankan reiatsu mereka.

“Jadi ini inspirasi Urahara Kisuke dalam membuat kido untuk menyegel diriku saat itu, sungguh mengagumkan, Isshin Kurosaki.” ucap Aizen terpukau. “Lalu apa anak panah tadi? Aku tebak itu adalah sisa-sisa dari aushwalen Yhwach, terutama darah non murni. Aku sebelumnya pernah meneliti tentang Yhwach dan aushwalen miliknya. Darah non murni beracun baginya jika digunakan sebagai anak panah, benar begitu?” lanjutnya.        

“Aizen...” Isshin menatap Aizen. “Terima kasih telah membantu anakku dan memilih untuk melindungi dunia ini.” lanjut Isshin.

Aizen tersenyum sedikit. “Hmph. Aku hanya tidak ingin diperintah oleh siapapun.” ucapnya.

Inoue kemudian menghampiri Ichigo yang pingsan karena tekanan kebangkitan Yhwach barusan dan mulai menyembuhkannya dengan Soten Kisshun. Sedangkan Ishida ada mendengar suara yang memanggilnya. “Kau masih belum berguna juga, Uryu.” Ayahnya, Ryuken Ishida datang bersama Isshin untuk membantu mengalahkan Yhwach. “Jadi memang benar kalau panah barusan adalah milikmu, Ryuken.” ucap Ishida.

“Hmph. Aku hanya melakukan apa yang harus kulakukan. Pergunakan dirimu, Uryu. Aku sudah lama ingin memberikan panah ini untukmu, tapi kau tidak pernah menjawab panggilanku. Jangan berlagak ingin melawan Yhwach sendirian, kau bukan siapa-siapa.” Ucapan Ryuken membuat Ishida murung dan bersedih. Dia menyadari bahwa dirinya tidak berguna saat melawan Yhwach, dan semua usahanya dalam membunuh Yhwach sendirian gagal total.

“Dengan begitu yang aku maksud adalah jaga dirimu baik-baik, Uryu Ishida.” Ryuken menepuk kepala Ishida. Ishida terkejut akan perkataan dan perlakuan ayahnya barusan. Isshin melihatnya dan ikut tersenyum. “Aku akan pergi lebih dulu Isshin, sampai jumpa—”

“Tu—tunggu! Aku ikut denganmu.” terka Isshin.

“Bagaimana dengan anakmu?”

“Dia akan baik-baik saja disini. Sebentar lagi Urahara juga akan menjemputnya.” jawab Isshin. “Lagipula, banyak hal yang harus kau ceritakan kepadaku, Ryuken.” lanjutnya.

“Hmph. Lakukan terserahmu.” ucap Ryuken.

“Akan kuserahkan Ichigo padamu, O—orihime Inoue bukan? Kau mirip sekali dengan ibunya. Jaga dia baik-baik.” Inoue yang mendengar perkataan Isshin kemudian tersipu malu, mukanya memerah berat. Isshin kemudian pulang ke dunia manusia bersama Ryuken, mempercayakan Ichigo kepada Inoue dan yang lain.

“Urahara dan yang lain sebentar lagi akan kesini. Untuk Ichigo maupun bola reiatsu Yhwach itu. Aku akan pergi lebih dulu.” ucap Aizen berjalan kembali ke gedung squad 1, tempat Muken. “Aizen. Terima kasih.” Inoue berterima kasih.

Aizen terdiam sejenak. “Aku yang seharusnya berterima kasih kepada kalian. Kalian mengagumkan.” Aizen kemudian kembali berjalan ke Muken.

“Ishida... Kita berhasil.”

“Benar, Inoue. Kita berhasil.”

Ichigo terbangun dari kondisinya perlahan, melihat Inoue dan Ishida yang sudah menunggunya. “Inoue... Ishida...” ucapnya. “Selamat datang kembali, Ichigo.” ucap Ishida dan Inoue.

Urahara, Grimmjow, dan Nelliel datang menghampiri Ichigo, Inoue, dan Ishida yang tengah berbaring di bebatuan. Menikmati kemenangan pada akhirnya. Urahara kemudian tersenyum dan menghampiri Ichigo dengan yang lain, menanyakan kabarnya.

Selang beberapa jam, petapa Ichibe Hyosube datang dari Soul Palace dengan tujuan reiatsu Yhwach yang telah tersegel. Dengan bola itu, Ichigo jadinya tidak wajib untuk menggantikan posisi reio, lagipula Ichigo tidak lagi dapat menggantikan posisi reio, dimana kekuatan quincy miliknya telah hilang ketika menggunakan letzt stil. Walaupun sebenarnya sedikit masih tersisa dikarenakan reiatsu Yhwach yang bercampur dengan miliknya barusan.

Waktu terus berjalan normal semenjak kepergian Yhwach. Para kapten dari Soul Palace telah kembali dan mulai diobati squad 4. Beberapa peninggalan disedihi oleh anggota shinigami yang lain, dan sebagainya. Walaupun pada akhirnya mereka bersyukur kekacauan Yhwach tidak berakhir lebih buruk dari apa yang telah mereka terima.

Ichigo, Inoue, Ishida, Sado, dan Urahara kembali ke dunia manusia, berpamitan terlebih dahulu dengan Rukia dan yang lain setelah sembuh. Mereka semua berterima kasih kepada Ichigo dan yang lain. Aizen sendiri sudah diurus oleh kepengurusan penjara bawah tanah Soul Society bersama dengan Kyoraku.

“Kau tidak berpergian dengannya, Kyoraku?” tanya Aizen.

“Aku punya urusan lain disini. Lagipula Ichigo tidak akan pergi kemana-mana, bukan?” Kyoraku tertawa. “Aizen. Aku tau semuanya tentang dirimu yang membantu Ichigo dan temannya dalam melawan Yhwach. Apa kau mau keringanan dalam masa tahananmu? Aku bisa bernegosiasi dengan Central 46 untuk membuka mata atau mulutmu di Muken.” Kyoraku membujuk Aizen.”

“Aku tidak membutuhkan belas kasihanmu, Kyoraku.” jawab Aizen.

“Sayang sekali. Baiklah, jika itu maumu. Ohya, ada tamu lain yang ingin mengunjungimu. Jika kau mengizinkan, aku akan pergi menemui Kurosaki Ichigo sekarang.” Kyoraku pergi untuk menemui Ichigo.

Terlihat sosok berambut tajam hitam dengan tato wajah dan 69 di pipinya. Orang itu adalah Hisagi Shuhei.

Ichigo yang sudah berpamitan dengan semua orang kemudian kembali ke dunia manusia dengan yang lain. Mengejar mimpi mereka masing-masing di dunia manusia, dan kembali bersama sebagai suatu tim nantinya.

Suatu saat nanti ketika mereka dalam kesulitan, satu dengan yang lain akan membantu dan menolong. Mereka satu tim, sebuah kelompok manusia yang mengerti akan sekitarannya. Mereka memiliki kekuatan untuk melindungi, kekuatan untuk menjaga satu sama lain, dan kekuatan yang dipergunakan untuk kedamaian.

Baik shinigami, quincy, hollow, atau kelompok ini sekalipun, sama-sama ingin kebebasan dari dalam diri mereka. Kebebasan seperti selalu bersama dan berinteraksi dengan orang yang disayangi. Kebebasan seperti dapat melakukan apapun yang mereka inginkan, ataupun kebebasan seperti bertarung dan menjadi yang terkuat.

Namun dengan segala perbedaan itu, mereka tetap menempuh perdamaian. Antar raja dan penguasa mereka menginginkan tidak adanya konflik yang sama seperti dahulu. Mereka menjadi satu, dalam dunia yang berbeda.

 

 

Fin.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

“Kekuatan untuk mengembalikan waktu ya, Kurosaki Ichigo. Sungguh mengesankan. Kau memang benar-benar hasil penelitian terhebatku.” ucap Aizen.

Komentar